18 November 2010

Benarkah Indonesia Dulunya Merupakan Wilayah Kerajaan Atlantis?

Sulit dipercaya, sebuah mitos tentang Peradaban Atlantis seperti yang dicetuskan pertama kali oleh Plato (27 – 347 SM) dalam buku Critias dan Timaeus ternyata sekarang merupakan wilayah indonesia.Dalam buku Timaeus Plato menceritakan bahwa dihadapan selat Mainstay Haigelisi, ada sebuah pulau yang sangat besar, dari sana kalian dapat pergi ke pulau lainnya,
di depan pulau-pulau itu adalah seluruhnya daratan yang dikelilingi laut samudera, itu adalah kerajaan Atlantis. Ketika itu Atlantis baru akan melancarkan perang besar dengan Athena, namun di luar dugaan Atlantis tiba-tiba mengalami gempa bumi dan banjir, tidak sampai sehari semalam, tenggelam sama sekali di dasar laut, negara besar yang melampaui peradaban tinggi, lenyap dalam semalam.
Dibagian lain pada buku Critias adalah adik sepupu dari Critias mengisahkan tentang Atlantis. Critias adalah murid dari ahli filsafat Socrates, tiga kali ia menekankan keberadaan Atlantis dalam dialog. Kisahnya berasal dari cerita lisan Joepe yaitu moyang lelaki Critias, sedangkan Joepe juga mendengarnya dari seorang penyair Yunani bernama Solon (639-559 SM).Solon adalah yang paling bijaksana di antara 7 mahabijak Yunani kuno, suatu kali ketika Solon berkeliling Mesir, dari tempat pemujaan makam leluhur mengetahui legenda Atlantis.
Garis besar kisah pada buku tersebut Ada sebuah daratan raksasa di atas Samudera Atlantik arah barat Laut Tengah yang sangat jauh, yang bangga dengan peradabannya yang menakjubkan. Ia menghasilkan emas dan perak yang tak terhitung banyaknya. Istana dikelilingi oleh tembok emas dan dipagari oleh dinding perak. Dinding tembok dalam istana bertahtakan emas, cemerlang dan megah. Di sana, tingkat perkembangan peradabannya memukau orang. Memiliki pelabuhan dan kapal dengan perlengkapan yang sempurna, juga ada benda yang bisa membawa orang terbang. Kekuasaannya tidak hanya terbatas di Eropa, bahkan jauh sampai daratan Afrika. Setelah dilanda gempa dahsyat, tenggelamlah ia ke dasar laut beserta peradabannya, juga hilang dalam ingatan orang-orang.
Jika dibaca dari sepenggal kisah diatas maka kita akan berpikiran bahwa Atlantis merupakan sebuah peradaban yang sangat memukau. Dengan teknologi dan ilmu pengetahuan pada waktu itu sudah menjadikannya sebuah bangsa yang besar dan mempunyai kehidupan yang makmur.
Tapi kemudian saya mempunyai pertanyaan, apakah itu hanya sebuah cerita untuk pengantar tidur pada jamannya Plato atau memang Plato mempunyai bukti-bukti kuat dan otentik bahwa atlantis itu benar-benar pernah ada dalam kehidupan di bumi ini?
Terdapat beberapa catatan tentang usaha para ilmuwan dan orang-orang dalam pencarian untuk membuktikan bahwa Atlantis itu benar-benar pernah ada.
Menurut perhitungan versi Plato waktu tenggelamnya kerajaan Atlantis, kurang lebih 11.150 tahun yang silam. Plato pernah beberapa kali mengatakan, keadaan kerajaan Atlantis diceritakan turun-temurun. Sama sekali bukan rekaannya sendiri. Plato bahkan pergi ke Mesir minta petunjuk biksu dan rahib terkenal setempat waktu itu. Guru Plato yaitu Socrates ketika membicarakan tentang kerajaan Atlantis juga menekankan, karena hal itu adalah nyata, nilainya jauh lebih kuat dibanding kisah yang direkayasa.
Jika semua yang diutarakan Plato memang benar-benar nyata, maka sejak 12.000 tahun silam, manusia sudah menciptakan peradaban. Namun di manakah kerajaan Atlantis itu? Sejak ribuan tahun silam orang-orang menaruh minat yang sangat besar terhadap hal ini. Hingga abad ke-20 sejak tahun 1960-an, laut Bermuda yang terletak di bagian barat Samudera Atlantik, di kepulauan Bahama, dan laut di sekitar kepulauan Florida pernah berturut-turut diketemukan keajaiban yang menggemparkan dunia.
Suatu hari di tahun 1968, kepulauan Bimini di sekitar Samudera Atlantik di gugusan Pulau Bahama, laut tenang dan bening bagaikan kaca yang terang, tembus pandang hingga ke dasar laut. Beberapa penyelam dalam perjalanan kembali ke kepulauan Bimini, tiba-tiba ada yang menjerit kaget. Di dasar laut ada sebuah jalan besar! Beberapa penyelam secara bersamaan terjun ke bawah, ternyata memang ada sebuah jalan besar membentang tersusun dari batu raksasa. Itu adalah sebuah jalan besar yang dibangun dengan menggunakan batu persegi panjang dan poligon, besar kecilnya batudan ketebalan tidak sama, namun penyusunannya sangat rapi, konturnya cemerlang. Apakah ini merupakan jalan posnya kerajaan Atlantis?


Awal tahun ‘70-an disekitar kepulauan Yasuel Samudera Atlantik, sekelompok peneliti telah mengambil inti karang dengan mengebor pada kedalaman 800 meter di dasar laut, atas ungkapan ilmiah, tempat itu memang benar-benar sebuah daratan pada 12.000 tahun silam. Kesimpulan yang ditarik atas dasar teknologi ilmu pengetahuan, begitu mirip seperti yang dilukiskan Plato! Namun, apakah di sini tempat tenggelamnya kerajaan Atlantis?
Tahun 1974, sebuah kapal peninjau laut Uni Soviet telah membuat 8 lembar foto yang jika disarikan membentuk sebuah bangunan kuno mahakarya manusia. Apakah ini dibangun oleh orang Atlantis?
Tahun 1979, ilmuwan Amerika dan Perancis dengan peranti instrumen yang sangat canggih menemukan piramida di dasar laut “segitiga maut” laut Bermuda.Panjang piramida kurang lebih 300 meter, tinggi kurang lebih 200 meter, puncak piramida dengan permukaan samudera hanya berjarak 100 meter, lebih besar dibanding piramida Mesir. Bagian bawah piramida terdapat dua lubang raksasa, air laut dengan kecepatan yang menakjubkan mengalir di dasar lubang.Piramida besar ini, apakah dibangun oleh orang-orang Atlantis? Pasukan kerajaan Atlan pernah menaklukkan Mesir, apakah orang Atlantis membawa peradaban piramida ke Mesir? Benua Amerika juga terdapat piramida, apakah berasal dari Mesir atau berasal dari kerajaan Atlantis?
Tahun 1985, dua kelasi Norwegia menemukan sebuah kota kuno di bawah areal laut “segitiga maut”. Pada foto yang dibuat oleh mereka berdua, ada dataran, jalan besar vertikal dan horizontal serta lorong, rumah beratap kubah, gelanggang aduan (binatang), kuil, bantaran sungai dll. Mereka berdua mengatakan mutlak percaya terhadap apa yang mereka temukan itu adalah Benua Atlantis seperti yang dilukiskan oleh Plato. Benarkah itu?
Santos menetapkan bahwa pada masa lalu Atlantis itu merupakan benua yang membentang dari bagian selatan India, Sri Lanka, Sumatra, Jawa, Kalimantan, terus ke arah timur dengan Indonesia (yang sekarang) sebagai pusatnya. Di wilayah itu terdapat puluhan gunung berapi yang aktif dan dikelilingi oleh samudera yang menyatu bernama Orientale, terdiri dari Samudera Hindia dan Samudera Pasifik
Sedangkan menurut Plato Atlantis merupakan benua yang hilang akibat letusan gunung berapi yang secara bersamaan meletus. Pada masa itu sebagian besar bagian dunia masih diliput oleh lapisan-lapisan es (era Pleistocene). Dengan meletusnya berpuluh-puluh gunung berapi secara bersamaan yang sebagian besar terletak di wilayah Indonesia (dulu) itu, maka tenggelamlah sebagian benua dan diliput oleh air asal dari es yang mencair. Di antaranya letusan gunung Meru di India Selatan dan gunung Semeru/Sumeru/Mahameru di Jawa Timur. Lalu letusan gunung berapi di Sumatera yang membentuk Danau Toba dengan pulau Samosir, yang merupakan puncak gunung yang meletus pada saat itu. Letusan yang paling dahsyat di kemudian hari adalah gunung Krakatau (Krakatoa) yang memecah bagian Sumatera dan Jawa dan lain-lainnya serta membentuk selat dataran Sunda.
Santos berbeda dengan Plato mengenai lokasi Atlantis. Ilmuwan Brazil itu berargumentasi, bahwa pada saat terjadinya letusan berbagai gunung berapi itu, menyebabkan lapisan es mencair dan mengalir ke samudera sehingga luasnya bertambah. Air dan lumpur berasal dari abu gunung berapi tersebut membebani samudera dan dasarnya, mengakibatkan tekanan luar biasa kepada kulit bumi di dasar samudera, terutama pada pantai benua. Tekanan ini mengakibatkan gempa. Gempa ini diperkuat lagi oleh gunung-gunung yang meletus kemudian secara beruntun dan menimbulkan gelombang tsunami yang dahsyat. Santos menamakannya Heinrich Events.
Dalam usaha mengemukakan pendapat mendasarkan kepada sejarah dunia, tampak Plato telah melakukan dua kekhilafan, pertama mengenai bentuk/posisi bumi yang katanya datar. Kedua, mengenai letak benua Atlantis yang katanya berada di Samudera Atlantik yang ditentang oleh Santos. Penelitian militer Amerika Serikat di wilayah Atlantik terbukti tidak berhasil menemukan bekas-bekas benua yang hilang itu. Oleh karena itu tidaklah semena-mena ada peribahasa yang berkata, “Amicus Plato, sed magis amica veritas.” Artinya,”Saya senang kepada Plato tetapi saya lebih senang kepada kebenaran.”Namun, ada beberapa keadaan masa kini yang antara Plato dan Santos sependapat. Yakni pertama, bahwa lokasi benua yang tenggelam itu adalah Atlantis dan oleh Santos dipastikan sebagai wilayah Republik Indonesia. Kedua, jumlah atau panjangnya mata rantai gunung berapi di Indonesia. Di antaranya ialah Kerinci, Talang, Krakatoa, Malabar, Galunggung, Pangrango, Merapi, Merbabu, Semeru, Bromo, Agung, Rinjani. Sebagian dari gunung itu telah atau sedang aktif kembali.

25 September 2010

The First Indonesia-Made Attack Jet?

In terms of mastering aviation technology, Indonesia has long been known as the only country in Southeast Asia to produce and develop its own aircrafts. However, in terms of marketing its home-made aircraft, we have to admit that we are lagging behind Brazil, who develops EMBRAER and markets it worldwide.

These recent years, however, some countries had turned their head to Indonesia’s aircraft products, namely Malaysia, Pakistan, UAE, Philippines, and South Korea, and some other. CN-235 is likely to hit broader market in years to come as now more people become aware of its reliability. Malaysia will add another four in addition to its existing CN-235 in its airforce fleet (source).


Indonesia-made CN-235 You must be wondering, with all this capacity and technology, why hasn’t Indonesia developed a jet fighter?

Well, according to one reliable source, Indonesia will soon develop its own jet fighter with South Korea. Here’s the points :

1. Initial cost will be $8 billion, and is likely to be funded jointly by both countries

2. It is A T-50 Golden Eagle jet fighter, and according to Indonesia’s Aircraft Industri (PT DI), Indonesia has all capacity to do the development as well as production.



3. T-50 Golden Eagle 3. The production is likely to be started this year, or next year at latest.




Bravo Indonesia....!!!!

23 September 2010

10 Trilyuner Termuda 2010


Jika Amerika punya Mark Zuckerberg Trilyuner muda pendiri Facebook, Jepang juga punya Trilyuner muda yang sukses berkat membuat situs jaringan sosial. Pemuda itu bernama Yoshikazu Tanaka dia adalah pendiri situs jejaring sosial Gree Tanaka memulai membuat situs Gree tahun 2004. Gree adalah situs jejaring sosial kedua terpopuler di Jepang. Hingga tahun ini diklaim Gree telah berhasil menjaring delapan juta pengguna. pria yang baru saja berusia 32 tahun ini merupakan orang termuda yang masuk dalam jajaran 40 orang terkaya di Jepang menempati posisi ke-24 dan masuk dalam peringkat ke 7 dalam daftar 10 Trilyuner termuda versi majalah Forbes dengan kekayaan sebesar USD 1,4 Trilyun. Selain Tanaka, yang menarik perhatian dalam daftar 10 Trilyuner termuda adalah gadis cantik dari Cina bernama Yang Huiyan berhasil masuk dalam daftar ini dan dia satu-satunya wanita yang berada dalam daftar tersebut. Dibawah ini daftar lengkap 10 Trilyuner Termuda Sedunia tahun 2010 ▼

Mark Zuckerberg Foto www.google.com
1. Mark Zuckerberg, 26 TahunKaya raya di usia muda karena berhasil membuat dan mengembangkan situs jaringan sosial di saat masih kuliah di Harvard tahun 2004. Kesibukannya membuat facebook bersama teman-temannya mengakibatkan kuliahnya terbengkalai dan terpaksa harus drop out dari Harvard. Tapi keputusannya untuk DO itu terbayar dengan sukses fenomenal Facebook. Majalah Forbes mencatatnya sebagai Trilyuner termuda (atas usaha sendiri dan bukan karena warisan), yang pernah tercatat dalam sejarah. Kekayaannya ditaksir sebesar USD 4 Trilyun. Mark Zuckerberg ada di posisi ke 1 dalam dafatr Trilyuner termuda dan posisi ke 212 dalam daftar 1000 Orang terkaya di dunia.

Albert von Thurn und Taxis
2. Albert von Thurn und Taxis, 27 TahunAdalah Pangeran dan sosialita yang kaya raya karena warisan orang tuanya yang masih berdarah biru (Pangeran Johannes dan Putri Gloria) di Regensburg, Jerman. Sejak Ayahnya meninggal tahun 1990, Albert mewarisi kekayaannya dan dia selalu masuk daftar trilyuner termuda versi majalah Forbes sejak dia berusia 8 tahun. Namun Ibunya Putri Gloria menjaga warisannya sampai dia berumur 18 tahun. Sebelum Mark Zuckerberg muncul, Albert Von Thurn and Taxis selalu berada diposisi ke 1 trilyuner termuda di dunia tapi kini dia harus menyerahkan tahta nomer satu pada Juragan Facebook dan ada di posisi kedua dengan jumlah kekayaan sebesar USD 2,2 Trilyun. Albert menempati ranking ke 437 dalam daftar 1000 orang terkaya di dunia tahun 2010.

Yang Huiyan Foto www.google.com
3. Yang Huiyan, 28 TahunCantik, pintar, muda dan superkaya alangkah lengkapnya anugrah yang tuhan berikan kepada gadis asal negara Cina ini. Yang Huiyan adalah anak dari Yeung Kwok Keung seorang konglomerat yang bergerak di bidang Real Estate. Yang adalah sarjana lulusan Ohio State University, Amerika. Yang mulai memimpin perusahaan ayahnya sejak tahun 2007. saat ini kekayaannya sebesar USD 3,4 Trilyun dan membuat namanya tercatat di posisi 3 dalam daftar 10 trilyuner termuda di dunia dan posisi ke 277 dari 1000 orang terkaya sedunia versi majalah Forbes. Pada tahun 2007 dia pernah menjadi orang terkaya di Cina dengan kekayaan sebesar USD 16, 2 Trilyun.

Li Zhaoi foto www.google.com
4. Li Zhaohui, 28 TahunMewarisi kekayaan ayahnya seorang konglomerat dan pimpinan dari Shanxi Iron & Steel Group. Ayahnya tewas ditembak pada tahun 2003, sejak saat itu Li mengambil alih perusahaan tersebut. Kekayaan Li ditaksir berjumlah USD 1 Trilyun. Shanxi Haixin adalah salah satu perusaan besi dan baja terbesar di Cina dengan pegawai berjumlah 7200 orang dan aset perusahaan diperkirakan sebesar USD 1,2 Trilyun. Li ada di posisi ke 4 dari 10 trilyuner termuda dan posisi ke 937 dalam daftar 1000 orang terkaya di dunia.

Fahd Hariri foto www.google.com
5. Fahd Hariri, 29 TahunAnak termuda Perdana Mentri Lebanon Rafiq Hariri. Ayahnya adalah pengusaha yang bergerak di bidang konstruksi, telkom dan real estate. Sejak Rafiq tewas dibunuh tahun 2005, Fahd mengembangkan perusahaan ayahnya dibidang jaringan televisi dan satelit. Kekayaannya saat di ditaksir sebesar USD 1,4 Trilyun Dollar. Dia berada di urutan ke 5 dalam daftar 10 trilyuner termuda dan urutan ke 721 dalam daftar 1000 orang terkaya di dunia.

Aymin Hariri foto www.google.com
6. Aymin Hariri, 31 TahunAymin adalah kakak Fahd Haririi. Sejak ayahnya meninggal tahun 2005 Aymin mengembangkan usahanya. Saat ini dia tinggal di Riyadh, Arab Saudi untuk mengelola usaha dibidang media, telkom dan real estate. Kekayaannya sama dengan Fadh yaitu sebesar USD 1,4 Trilyun Dollar. Dia berada di urutan ke 6 dalam daftar 10 trilyuner termuda versi Forbes dan urutan ke 721 dalam daftar 1000 orang terkaya di dunia.

Yoshikazu Tanaka foto www.google.com
7. Yoshikazu Tanaka, 32 TahunTampan, kaya dan pintar itulah Yoshikazu Tanaka yang membuat situs jejaring sosial Gree di tahun 2004 lalu. Sebelumnya tanaka bekerja di SONY lalu beralih bekerja pada seorang konglomerat Jepang bernama Hiroshi Mikitani sampai akhirnya dia memutuskan untuk keluar di tahun 2004 dan berkonsentrasi untuk membuat situs jaringan sosial Gree. Gree memperoleh 70% keuntungan dari penjualan avatar, game, dan iklan teks maupun display. Nama Gree terinspirasi dari konsep seorang Psikologis Amerika Stanley Milgram yaitu “Six Degrees Of Separation” selain berfungsi sebagai jaringan sosial, Gree juga banyak menawarkan Game online. Gree memperoleh 70% keuntungan dari penjualan avatar, game, dan iklan teks maupun display dan hebatnya Gree berhasil menjaring 7 juta penggunanya untuk membayar berbagai fitur yang disediakan situs tersebut. Kekayaan Yoshikazu Tanaka sama dengan Hariri bersaudara yaitu sebesar USD 1,4 Trilyun Dollar. Dia berada di urutan ke 7 dalam daftar 10 trilyuner termuda versi Forbes dan urutan ke 721 dalam daftar 1000 orang terkaya di dunia tahun 2010 ini.

John Arnold Foto www.google.com
8. John Douglas Arnold, 36 TahunMendirikan Centaurus Energy pada tahun 2002, John D. Arnold adalah pegawai Enron yang bangkrut. Dia mendirikan Centaurus di Houston dan bekerja sama dengan beberapa mantan pimpinan Enron. Perusahaannya saat ini diperkirakan memiliki aset senilai USD 5 trilyun. John Arnold dikenal sebagai orang yg jenius (dia meraih gelar sarjananya di universitas bergengsi Vanderbilt dalam waktu 3 tahun) dan agresif dalam berbisnis. Memulai karirnya di Enron sebagai trader, beberapa tahun kemudian dia mendapat bonus senilai USD 1 trilyun dari Enron ketika dia berhasil memperkirakan penurunan harga gas yang mengakibatkan kerugian besar pada perusahaan saingannya. Arnold punya otak seorang ahli ekonomi, pengalaman bagai seorang veteran dibidang gas dan seorang pejudi kelas kakap. Rekannya pernah berkata bahwa Arnold bagai seorang pemain Poker kawakan yang bisa melihat kartu orang lain. Tahun 2009 lalu dia berhasil membuat keuntungan sebesar USD 900 juta. Saat ini Arnold berada di posisi 8 Trilyuner termuda dan posisi 212 dalam daftar 1000 orang terkaya sedunia versi majalah Forbes dengan kekayaan sebesar USD 4 Trilyun.

Kostyantin Zhevago Foto www.google.com
9. Kostyantin Zhevago, 36 TahunDiusia 19 tahun Kostyantin Zhevago sudah menjadi direktur finansial di Bank “Finance & Credit” pada tahun 1991. Saat itu dia masih kuliah di Kiev National Economy University dan meraih gelar Master di tahun 1996. Dia adalah jutawan termuda dari Ukraina yang sukses mengelola perbankan, pertambangan, farmasi, metalurgi dan industri makanan di Ukraina dan berbagai negara di Eropa barat dan Timur. Saat ini Bank ‘Finance & Credit” miliknya adalah salah satu bank terbesar di Ukraina. Saat ini Konstyantin berada di posisi 9 Trilyuner termuda dan posisi 828 dalam daftar 1000 orang terkaya sedunia versi majalah Forbes dengan kekayaan sebesar USD 1,2 Trilyun.

Shahid Balwa foto www.google.com
10. Shahid Balwa, 36 TahunWarga negara India yang drop out dari universitas karena harus pindah dengan keluarganya dari Gujarat ke Mumbai untuk memulai bisnis restoran. Tapi kemudian Shahid meninggalkan bisnis restoran untuk terjun ke bisnis real estate khususnya perhotelan dan bekerja sama dengan Vinod Goenka. Saat ini perusahaan real estatenya berkembang sangat pesat dan sedang mengerjakan berbagai proyek besar diantaranya Turf Estate, perumahan mewah dan Hotel berlantai 108 “Park Hyatt Hotel” di Mumbai yang akan selesai tahun 2013. Shahid berada di urutan ke 10 dalam daftar 10 trilyuner termuda dan urutan ke 937 dalam daftar 1000 orang terkaya di dunia versi majalah Forbes.

21 September 2010

Indonesia In 2020


Apa yang terjadi dengan Negeri Tercinta ini pada 2020, apakah akan tumbuh menjadi bangsa yang besar, bermartabat dan disegani oleh bangsa lain di dunia. Atau sebaliknya ? Berikut adalah beberapa opini mereka.


Yulfikar Yurnaidi, Student, Yogyakarta
"Indonesia di tahun 2020? hm..menurut saya, kalau kita ingin melihat Indonesia 10 tahun mendatang, kita harus melihat Indonesia 10 tahun yang lalu. Kalau kita ingat, di tahun itu, Indonesia baru saja terkena krisis ekonomi, masih berkutat dengan instabilitas politiknya dan masalah keamanan nasional. Saya sangat susah membayangkan, bahwa Indonesia akan mendapatkan banyak penghargaan dan apresiasi seperti saat ini. Jadi tentu saja, akan sangat susah juga membayangkan masa depan Indonesia di tahun 2020. Walaupun begitu, tanda-tanda kebangkitan Indonesia sudah nampak dimana-mana. Satu hal yang harus kita yakini, bahwa kebangkitan Indonesia akan betul-betul luar biasa dan mencengangkan banyak orang. Mari kita lihat elit politik kita saat ini yang menerima dengan lapang dada hasil Pemilu tanpa menimbulkan aksi anarki, protes atau dendam. atau mari kita lihat bagaimana ekonomi kita yang tumbuh di luar perkiraan. Kamu pasti sering menemukan banyak lagi tanda-tanda kebangkitan Indonesia di situs-situs GNFI.
Tapi hal yang cukup menarik dan tidak diprediksikan sebelumnya adalah sikap kaum pemuda pada saat sekarang ini,Ya..semangat nasionalisme para kaum muda yang akan terus tumbuh dan akan membangun Indonesia.Untuk Generasi sekarang, 2020 akan menjadi masa yang sudah mereka impi-impikan sebelumnya.Bagi kaum muda, tahun itu merupakan saat bagi mereka untuk mewujudkan impian mereka. Indonesia 2020 adalah era dimana semua orang termotivasi untuk melakukan sesuatu untuk negeri ini, tidak peduli betapa kecilnya pengabdiannya itu. Apa, kapan dan bagaimana Indonesia bangkit bukanlah masalah. Karena yang penting adalah semangat kita.Orang-orang cerdas Indonesia di seluruh dunia akan datang satu persatu untuk membangun Indonesia. Yang patut kita catat, Indonesia akan selalu punya potensi untuk menjadi bangsa yang besar. Masalahnya adalah, potensi kita itu belum digali sepenuhnya. Tapi Indonesia di tahun 2020 akan menyediakan semuanya. dan para pemuda sekarang ini akan menjadi pasukan terdepan di bidangnya masing-masing. Dilengkapi dengan nasionalisme yang tiggi dan skills masing-masing, mereka siap untuk membuat impian Indonesia menjadi nyata. dan dari sekarang, masa keemasan Indonesia dimulai."


Kenji San, Aviation Student, Kuala Lumpur
"Dengan pembangunan kita dan masih banyak lagi, orang-orang akan melihat Indonesia yang sebenarnya dengan mata terbelelak. Kekuatan kita ini bangkit selama beberapa tahun ini, yang sebelumnya sempat hilang karena krisis ekonomi sepuluh tahun yang lalu. Pengalaman dan pelajaran yang pahit, membuat bangsa Indonesia belajar bagaimana bertahan dan terus maju ke depan di tengah badai masalah. Pelajaran itu seperti menjadi sebuah sistem imun di tubuh. dan disinilah letak kekuatan Indonesia yang sebenarnya. Pada akhirnya di tahun 2020, kita tidak akan mendengar lagi pertanyaan "dimana Indonesia kecuali bali", karena semua orang tahu di muka bumi ini akan tahu Indonesia yang sebenarnya. dan bangsa Indonesia, akan lebih mengerti bagaimana hidup damai di bumi Indonesia ini"

Augusto Neves, Teacher, Sao Paolo, Brazil
"Saya yakin, bangsa Indonesia sudah lama diajarkan bahwa mereka hidup di tempat yang disebut "Tanah Harapan". Dengan wilayahnya yang sangat luas, sumber daya alam, dan potensi ekonomi, rakyatnya, dan masih banyak lagi yang membuat rakyat Indonesia percaya bahwa Indonesia memliki potensi sebagai salah satu negara yang akan memimpin dunia.
Saya sudah beberapa kali datang ke Indonesia, dan saya menemukan bahwa Indonesia belum memanfaatkan semua potensi yang dimilikinya. Negara saya, Brazil, adalah salah satu dari raksasa ekonomi di Amerika Latin, dan kemungkinan akan menjadi raksasa ekonomi berikutnya di dunia bersama China, India, dan Rusia (BRIC). Baru-baru ini Morgan Stanley, sudah mengajukan usul untuk memasukkan Indonesia ke dalam kelompok negara negara BRIC. Di tahu 2020, dengan stabilitas dan langkah-langkah yang tepat, Indonesia tidak bisa dihindari lagi akan menjadi salah satu kekuatan dunia dengan ekonominya yang kuat, dan pengaruh politiknya. Indonesia, menariknya terletak diantara 2 raksasa ekonomi dunia, China dan India, dan saya yakin kedua negara tersebut tidak akan meninggalkan Indonesia di belakang. Di tahun 2020, saya yakin Indonesia akan mengambil alih posisi India sebagai negara pertumbuhan ekonomi tercepat kedua di dunia setelah China.
Untuk sekarang, saya mohon agar kalian lebih berinvestasi di bidang pendidikan dan infrastruktur. Baru-baru ini, GDP Brazil adalah US$1,8 trilyun, dan Indonesia US$0,98 trilyun....tidak terlalu jauh, dan jika kita mengingat ramalan ekonomi Indonesia yang selalu positif, saya yakin Indonesia akan bisa menjadi menyaingi Brazil. Saya rasa, industri pesawat terbangmu seharusnya bisa diaktifkan lagi, seperti EMbraer Brazil.
Waspadalah terhadap kompetitor mu. Datanglah Sekali-kali ke Brazil, Akhyari."

13 September 2010

Profesor Termuda di U.S berasal dari Indonesia


Artikel berikut saya kutip dari blog 'tetangga', semoga saja kisah berikut dapat memotivasi kita untuk lebih berkarya dan berprestasi serta bangga telah menjadi bagian dari negeri tercinta ini

Mungkin diantara kita tidak ada yang mengenal sosok yang fotonya tampak diartikel ini. Kalau dilihat sekilas sih sepertinya orangnya sederhana, memiliki raut wajah keturunan Jepang, dan smart.

Nelson Tansu, demikian nama lengkap dari sosok sederhana tersebut. Siapa yang mengira ternyata dibalik kesederhanaannya, putra kelahiran Medan 30 tahun silam ini memiliki kecerdasan yang luar biasa. Meskipun berasal dari Indonesia, namun Nelson Tansu mampu “mengharumkan” bangsanya dengan menjadi Profesor Termuda di Amerika Serikat.

Nelson Tansu meraih gelar Profesor di bidang Electrical Engineering di Amerika sebelum berusia 30 tahun. Karena last name-nya mirip nama Jepang, banyak petinggi Jepang yang mengajaknya "pulang ke Jepang" untuk membangun Jepang. Tapi Prof. Tansu mengatakan kalau dia adalah pemegang paspor hijau berlogo Garuda Pancasila. Namun demikian, ia belum mau pulang ke Indonesia. Kenapa? baca terus sampai selesai

Nelson Tansu lahir di Medan, 20 October 1977. Lulusan terbaik dari SMA Sutomo 1 Medan. Pernah menjadi finalis team Indonesia di Olimpiade Fisika. Meraih gelar Sarjana dari Wisconsin University pada bidang Applied Mathematics, Electrical Engineering and Physics (AMEP) yang ditempuhnya hanya dalam 2 tahun 9 bulan, dan dengan predikat Summa Cum Laude. Kemudian meraih gelar Master pada bidang yang sama, dan meraih gelar Doktor (Ph.D) di bidang Electrical Engineering pada usia 26 tahun.

Ia mengaku orang tuanya hanya membiayai-nya hingga sarjana saja. Selebihnya, ia dapat dari beasiswa hingga meraih gelar Doktorat. Dia juga merupakan orang Indonesia pertama yang menjadi Profesor di Lehigh University tempatnya bekerja sekarang.Karena namanya mirip dengan bekas Perdana Menteri Turki, Tansu Ciller, dan juga mirip nama Jepang, Tansu, maka pihak Turki dan Jepang banyak yang mencoba membajaknya untuk "pulang". Tapi dia selalu menjelaskan kalau dia adalah orang Indonesia. Hingga kini ia tetap memegang paspor hijau berlogo Garuda Pancasila dan tidak menjadi warga negara Amerika Serikat. Ia cinta Indonesia katanya. Tetapi, melihat atmosfir riset yang sangat mendukung di Amerika, ia menyatakan belum mau pulang dan bekerja di Indonesia. Bukan apa-apa, harus kita akui bahwa Indonesia terlalu kecil untuk ilmuwan sekaliber Prof. Nelson Tansu.

Prof. Tansu juga menjelaskan kalau di US atau Singapore , gaji seorang profesor adalah 18-30 kali lipat lebih dari gaji professor di Indonesia . Sementara, biaya hidup di Indonesia cuma lebih murah 3 kali saja. Maka itu, ia mengatakan adalah sangat wajar jika seorang profesor lebih memilih untuk tidak bekerja di Indonesia .

24 July 2010

Yang Muda, Yang Bertakhta....


Makin banyak anak muda yang menduduki posisi puncak di bawah usia 40 tahun. Ada banyak faktor yang menjadi pemacunya.
Dua minggu lalu, Jeanne Kairupan (45 tahun) begitu terpana membaca database ribuan curriculum vitae eksekutif Indonesia yang ada di perusahaannya. Perempuan yang baru sebulan bekerja di perusahaan perwakilan executive search global ini begitu kagum, ternyata banyak sekali anak muda Indonesia yang meski usianya belum genap 40 tahun sudah menduduki posisi puncak di berbagai perusahaan terkemuka, baik yang ada di Indonesia maupun di level global. Ada yang menjadi chief executive officer, direksi, atau minimal general manager.
Apa yang dijumpai Jeanne, anak-anak muda yang bertakhta di puncak (young on top), adalah fenomena menarik. Ya, kini semakin banyak kalangan muda usia memimpin, punya otoritas dan tanggung jawab terbesar di organisasinya. Mereka memimpin ratusan atau bahkan ribuan karyawan, yang bisa jadi banyak di antaranya berusia dua kali lipat dari usianya.
Saya coba membagi young on top dalam empat kategori besar. Pertama, mereka yang menduduki posisi puncak di perusahaan bukan miliknya, jadi berlatarbelakang profesional murni. Kedua, mereka yang di perusahaan keluarga, yang dibangun ayah atau kakeknya. Ketiga, mereka yang sukses di bisnis yang mereka rintis sendiri (entrepreneur). Dan, keempat, mereka yang sukses di bisnis keluarga dan sekaligus juga di bisnis milik sendiri.
Di kalangan BUMN yang selama ini lebih dikenal menerapkan pola manajerial konservatif, sekarang juga mulai muncul anak-anak muda di puncak-puncak pengambilan keputusan. Lihat saja Jimmy Gani yang di usia belum genap 40 tahun telah menduduki posisi Direktur Utama PT Sarinah (Persero). Pria kelahiran 15 September 1972 ini sejak Mei 2009 dipercaya pemerintah membenahi manajemen dan mengembangkan bisnis ritel pelat merah itu. Lalu, masih di lingkungan BUMN, Katherina Patrisia dalam usia 34 tahun juga sudah dipercaya menduduki posisi direksi di PT Boma Bisma Indra.
Di dunia perguruan tinggi pun demikian. Mulai terkuak sekat-sekat senioritas, dan jalan meritokrasi pun menjadi lempang. Jangan heran, di kalangan perguruan tinggi (akademis) pun kini makin terbuka peluang bagi anak-anak muda tampil di puncak. Contohnya, Firmanzah di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dan Anies Baswedan di Universitas Paramadina.
Pada masa-masa sebelumnya, hampir mustahil orang semuda Firmanzah bisa menjadi dekan FE-UI. Kalau bukan profesor yang sudah ubanan, minimal mesti doktor senior yang menduduki posisi prestisius itu. Namun, kini tembok senioritas pelan-pelan bisa dikuak di perguruan tinggi sehingga dengan kemampuannya, Firmanzah bisa menjadi dekan meski baru 32 tahun. Demikian pula Anies Baswedan, Rektor Universitas Paramadina. Anies yang pernah dinobatkan sebagai salah satu dari 100 tokoh intelektual dunia oleh Jurnal Foreign Policy di Washington, AS, menempati posisi rektor pada usia 38 tahun.
Profesional Indonesia yang sukses saat masih muda tak hanya terjadi di Tanah Air, tetapi juga di mancanegara. Sebut saja Lilian Fandriana, perempuan yang sukses menduduki Presiden Mature Asset Operations di British Petroleum Asia Pasifik. Tentu saja, itu prestasi yang cemerlang karena persaingan karier di bisnis minyak & gas sangat kompetitif.
Lalu, juga ada Ali Permadiono Sumedi, yang mampu mengemban tugas sebagai Direktur Inovasi Komersial The Coca-Cola Export Corporation Filipina. Ali juga bertugas mengelola dan memimpin proses inovasi di Coca-Cola System, Filipina. Di sana ia memegang peran kunci karena memimpin proses transisi dan ambil alih perusahaan di Filipina, termasuk menyiapkan business plan. â€Å“Saya juga merangkap sebagai Region Director Mindanao di mana volume penjualan di region ini hampir sama dengan volume penjualan Coca-Cola di Indonesia,” kata lelaki yang akrab disapa Dion itu.
Bila dilihat, peran yang dijalankan anak-anak muda brilian itu memang sangat signifikan. Tingginya jabatan mereka bukan semata-mata simbol tanpa isi. Contohnya bisa dilacak pada mereka yang di bisnis keluarga, seperti Agus Sudwikatmono (CEO Grup Indika), Anindya Bakrie (CEO Bakrie Telecom) dan Ciliandra Fangiono (CEO Ciliandra/Grup Surya Dumai) yang benar-benar telah memegang peran utama di kelompok usaha masing-masing.
Atau, lihatlah Yeanee Keet di Grup Denpoo. Yeanee, selain memimpin dan mengelola tiga pabrik di Indonesia dan tujuh pabrik di Cina, juga sudah bertindak sebagai CEO meski secara formal masih ayahnya yang bertitel sebagai presdir. Di tangannya, Denpoo sukses berekspansi ke berbagai negara seperti Australia, Myanmar, Mauritius, Madagaskar dan Papua Nugini.
Demikian pula Feny Djoko Susanto, Presdir PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. Perempuan ini mengendalikan 3.535 gerai Alfa dengan total karyawan 38 ribu orang. Feny juga aktif membangun pasar di luar negeri, dengan mendirikan gerai Alfamart di Vietnam. Sekarang Alfamart hanya orang di Indonesia yang tahu, tapi nantinya dikenal juga di Vietnam. Untuk sementara kami join venture dengan pengusaha di sana. Kami pakai logo Alfamart, papar lulusan Ohio State University itu.
Adisatrya Suryo Sulisto, CEO Grup Satmarindo, pun demikian. Ia mampu men-turnaround bisnis yang didirikan ayahnya itu dari terpaan badai krismon. Pria ini telah melakukan banyak perubahan besar, dari merestrukturisasi keuangan, mengubah fokus bisnis, hingga merombak SDM dan manajemen perusahaan.
Di antara anak-anak muda ini, juga banyak yang sukses membangun bisnis sendiri. Misalnya, Arya Witoelar, yang berhasil membangun bisnis perkebunan sawit dan tambang batu bara melalui Grup Watala. Atau, Ferry Agus Wibowo, yang meski baru berusia 30 tahun sudah menjadi pengusaha properti terbesar ketiga di Yogyakarta, melalui bendera PT Tiga Saudara Group. Juga, Michael Wiluan, putra Kris Taenar Wiluan (Grup Citra Tubindo), yang sukses mengembangkan bisnis properti dan pariwisata dengan bendera Grup Turi. Michael mengembangkan resor terpadu di wilayah Nongsa, yang terdiri dari resor, vila, terminal kapal feri untuk menyeberang ke Singapura plus tempat parkir yacht, dan lapangan golf. Ia pun memiliki bisnis multimedia dan animasi.
Fenomena tadi menjadi bukti bahwa saat ini untuk menduduki posisi puncak di hierarki bisnis tak lagi harus menunggu sampai usia tua, 50 tahun ke atas. Tidak. Di bawah 40 tahun atau bahkan 30 tahun pun bisa. Dan itu bukan isapan jempol karena sudah banyak fakta yang menjadi pembenar akan kesimpulan itu. Banyak fasilitas dan sarana yang bisa menopang profesional muda untuk meniti karier lebih cepat. Apalagi, didukung keberadaan dunia maya yang memungkinkan transfer pengetahuan dan pengalaman secara lebih mudah.
Lilian Fandriana pun membenarkan bahwa di Indonesia kini mulai terjadi pergeseran cepat dalam dunia karier dan bisnis. Dulu hampir setiap orang berada di pekerjaan yang sama sampai akhir hayatnya. Lalu, pucuk-pucuk kepemimpinan di bisnis biasanya diisi orang-orang yang sama dalam waktu rentang periode bahkan sampai puluhan tahun. Tapi itu kini sudah menjadi model yang kuno, ujarnya.
Dalam hal ini, Lilian melihat pendidikan merupakan salah satu hal yang bisa memungkinkan seseorang berada di puncak secara cepat. Sekarang banyak orang muda mempunyai akses luas mencapai pendidikan yang lebih tinggi. Itu merupakan salah satu faktor mengapa mereka begitu kompetitif, apalagi setelah mid career mereka mengambil course di luar negeri,katanya. Faktor lain, menurutnya, perputaran bisnis yang semakin cepat. Karena itu, akhirnya siapa yang mempunyai kemampuan lebih, maka dia yang akan naik. Sistem meritokrasi bermain di sini,kata Lilian sembari menyarankan kalangan muda agar memberi tantangan pada diri sendiri.
Rene Suhardono Canoneo, Carreer Couch sekaligus mitra Amrop Indonesia, juga melihat beberapa faktor yang memungkinkan lebih banyak lagi eksekutif muda menjadi pemimpin. Di antaranya, tuntutan dunia bisnis yang bergerak dinamis. Tuntutan dalam berbisnis pada dasarnya adalah berpacu dengan kecepatan kebutuhan masyarakat. Selain itu, kini pun bermunculan industri baru. Mulai dari bisnis media, kreatif, entertainment, hingga bisnis yang membutuhkan kecepatan eksekusi dan dinamika serta bisnis yang perlu pemikiran alternatif.
Karena itu, kebutuhan terhadap orang-orang yang masih muda dan fresh itu tinggi. Maka, anak muda yang dulu dianggap masih hijau kini bisa lebih bebas sampai ke puncak. Kini yang ditonjolkan adalah kemampuan. Siapa pun yang kuat, cepat, sigap, kenapa tidak diberi kesempatan?
Tak hanya itu pergeseran yang terjadi. Pada dekade 1980-an, anak muda yang maju ke tingkat manajemen biasanya minimal harus mempunyai background finance dan marketing. Namun, kini pemimpin tidak khusus diharuskan mempunyai pengalaman di kedua bidang tersebut.
Guru pemasaran Hermawan Kartajaya tak sekadar mengakui kondisi bisnis sekarang memang memungkinkan anak muda mengambil posisi puncak. Ia bahkan menyatakan, anak muda sekarang sudah menjadi benchmark-nya orang senior. Sebab itu, Hermawan mengapresiasi munculnya orang-orang muda seperti pendiri usaha Kebab Turki Baba Rafi dan golongan anak muda lainnya karena lebih bermanfaat bagi bangsa. Karena, mereka menciptakan peluang baru.
Lilian tak lupa ikut memberi saran: anak muda yang sudah on top jangan melihat dari status aja. Terkadang pekerjaan seorang manajer jauh lebih baik dari seorang CEO, ujarnya. Karena itulah, sangat penting untuk mengerti siapa diri kita sendiri. Dengan mengenali kapasitas, kita akan mengetahui seberapa dalam kemampuan kita dan hal apa lagi yang perlu kita pelajari. Philip Purnama, Chief Representative Spinnaker Capital Group for Indonesia, menimpali, dunia bisnis dewasa ini masih terus membutuhkan young on top, tetapi dengan kualifikasi yang komplet. Mulai dari personal skill, penguasaan teknis bisnis, human relations, penguasaan dan pengendalian emosi, hingga spiritual yang baik.
Itu artinya, berada di puncak merupakan suatu pencapaian. Akan tetapi, terus mencetak prestasi pada posisi tersebut adalah tantangan tersendiri yang memerlukan kerja ekstra. Sudah siapkah Anda dengan itu semua?

12 July 2010

Kemiskinan Yang Tak Pernah Hilang.....


Jumlah penduduk miskin di Indonesia per-Maret 2010, jumlahnya 31,02 persen atau setara dengan 13.33 persen dari total penduduk Indonesia. Entah apa yang digunakan sebagai para-meter untuk mengukur kemiskinan penduduk. Mungkin kalau melihatnya secara benar, dan dengan ukuran riil, misalnya kaitan dengan ‘sandang, papan, da pangan’, jumlah orang miskin di Indonesia bisa membludak.
Jumlah penduduk miskin itu, yang paling banyak di pedesaan yang mencapai 19,93 persen (2010), sedang diperkotaan mencapai angka 11,10 persen. Selanjutnya, jumlah penduduk yang miskin paling besar berada di pedesaan 64,23 persen (2010). Artinya, selama reformasi yang sudah berlangsung hampir sepuluh tahun, dan adanya otonomi daerah tak mengubah nasib orang-orang miskin yang berada di pedesaan. Mereka tetap terpuruk,walaupun pemerintah pusat sudah memindahkan anggaran pusat ke daerah. Tetapi, kondisi mereka tetap tidak berubah. Miskin.
Menurut Faisal Basri, bahwa dalam 15 tahun ini, kemiskinan absolut itu mengalami penurunan, tetapi angka penurunannya itu sangatlah kecil. Angka kemiskinan obsulit tahun 1999 mencapai 17,7 persen, dan kini di tahun 2010, angka kemiskinan absolut mencapai 13.3 persen. Pergeseran penurunannya sangat kecil. Bahkan, di era pemerintahan Presiden SBY, angka kemiskinan absolut pernah mengalami kenaikan cukup tajam, dari 16 persen, kemudian naik menjadi 17,8 persen di tahun 2005, dan tahun 2006 berarti lebih tinggi dari 10 tahun sebelumnya. Bahkan, dalam jumlah absolut pun naik menjadi 4 juta jiwa.
Indonesia dibandingkan dengan negara-negara yang baru muncul di Asia, seperti Vietnam. Misalnya, dengan ukuran dolar AS (Rp 9,000) perhari, kemiskinan absolut di Vietnam, turun dari 51 persen tahun 1990 menjadi hanya 3 persen di tahun 2008. Sedangkan Indonesia untuk kurun waktu yang sama hanya turun dari 20,5 persen menjadi 5,9 persen. Sementara itu, penurunan di China jauh lebih tajam, yakni dari 31,5 persen menjadi 6,1 persen. Hal yang sama terjadi di Laos, dan Kamboja, yang secara bertahap ekonomi terus mengalami perbaikan, dan berhasil menurunkan angka kemiskinan secara signifikan. Tetapi, di Indonesia perubahan angka kemiskinan sangatlah lambat.
Alih-alih mengangkat nasib orang miskin yang sudah ada, justeru sekarang orang-orang lapisan menengah, yang secara ekonomi relatif kondisi masih hidup, sekarang ini dengan adanya kenaikan harga-harga pokok mereka menjadi terpuruk. Ini terus berlanjut, dan tidak pernah harga kebutuhan pokok menjadi turun. Angka inflasi juga terus naik, sehingga penghasilan penduduk,yang sudah kecil itu, akhirnya tergerus oleh inflasi.
Penghasilan penduduk, yang relatif kecil itu, tak akan mampu menopang kehidupan mereka. Inilah akan menambah jumlah angka-angka kemiskinan, yang terus memanjang, pemerintah tanpa dapat mengurangi angka kemiskinan itu.
Pemerintah juga gagal mengusahakan pertumbuhan ekonomi, yang signifikan, diatas 6 persen setahunnya, karena itu tak mampu menyerapkan angkatan tenaga kerja. Barisan penganggur semakin panjang. Mereka sudah mulai frustasi. Tak lagi dapat melihat secercah harapan bagi masa depan mereka. Jutaan mereka yang sudah lulus dari perguruan tinggi, setiap tahunnya, tak terserap oleh lapangan kerja. Pengangguran orang-orang yang terdidik, yang jumlah semakin banyak. Ini akan menjadi ‘bom’ waktu, yang setiap saat dapat meledak. Apalagi, dipicu oleh sikap pemerintah, yang tidak dapat menciptakan ‘goodgovernance’, dan terus memburuknya iklim birokrasi di Indonesia, yang dampaknya menimbulkan ekonomi biaya tinggi. Budaya korupsi tak dapat di hapus, dan sudah mendarah-daging.
Di era reformasi ini, justru korupsi semakin bertambah, bukan semakin berkurang. Lembaga-lembaga penegak hukum, semuanya tak mampu memberantas korupsi, karena diantara mereka adanya ikut terlibat. Sehingga, usaha-usaha memberantas korupsi menjadi mandul. Tak dapat berjalan dengan efektif. Lembaga seperti KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), sebagai lembaga penegak hukum, yang merupakan amanah dari undang-undang, perlahan-lahan ‘dipreteli’ dan menjadi tak bergigi, dan lumpuh, dan mampu lagi menjadi penegak hukum, yang membberikan efek jera, dan meminimalkan korupsi di Indonesia.
Di tengah-tengah kondisi kemiskin yang akut, dan korupsi yang mengganas di seluruh sektor kehidupan, menyebabkan banyaknya orang yang berputus asa. Banyak orang-orang yang terdidik, akhirnya mereka memilih hengkang dari Indonesia,yang disebut dengan ‘braindrain’ (pelarian orang terdidik) ke berbagai negara. Karena potensi-potensi mereka tidak dapat berkembang di Republik ini. Mereka mencari kehidupan baru di negara lain, dan ingin mengembangkan potensi mereka, selain mereka ingin mendapatkan hidup yang lebih layak.
Pemerintah yang selalu mengatakan berhasil, tetapi kenyataannya justru menunjukkan ketidakberhasilan, terutama mengatasi kemiskinan yang ada di Indonesia. Sebaliknya, mengapa negara-negara tetangga yang dahulunya miskin, dan tergolong sebagai negara baru, seperti Vietnam, Laos, dan Kamboja, pemeritahan berhasil mengatasi dan menurunkan angka kemiskinan, tetapi di Indonesia jumlah angka kemiskinan tetapi tak berubah.
Dan, yang makmur dan dapat menikmati kehidupan, hanyalah segelintir orang, terutama para pejabat, pemimpin partai, dan elit lainnya. Mereka hidup diata penderitaan rakyat, yang sudah berlangsung puluah tahun, sejak Indonesia merdeka. Sementara itu, harta kekayaan Indonesia terkuras habis oleh asing, dan rakyat tidak mendapatkan apa-apa.
Hidup di Indonesia serba susah, harga-harga naik, biaya hidup semakin melonjak, sementara pendapatan tidak berubah. Sekarang saat tahun ajaran baru, biaya pendidikan ikut mencekik leher kaum miskin. Sekolah menengah umum (SMU), menggunakan tarif yang tidak mungkin lagi terjangkau oleh rakyat. Ditambah lagi biaya masuk perguruan tinggi melangit. Sekalipun, anggaran pendidikan telah dinaikan sesuai dengan konstitusi 20 persen, tetapi mengapa biaya pendidikan menjadi naik?
Indonesia seperti kembali di zaman penjajahan, di mana yang dapat sekoleh hanya dari kaum ‘amtenaar’ (priyayi), atau anak pejabat, sementara anak petani, dan golongan buruh, serta kaum miskin lainnya, mereka tak akan dapat menjangkau pendidikan. Apa nikmatnya hidup di Indonesia? Wallahu’alam.

10 July 2010

Resensi Buku : Provokatips for Spectacular Life


Penulis buku yang tidak lain adalah sahabat dan rekan dosen saya di Unindra ini, Ari "Archan Sang Provokator" Chandra Kurniawan, kembali menggebrak dengan bukunya yang SPECTAKULER. Awalnya saya bingung buku ini sebetulnya buku motivasi atau buku humor, dengan tanpa meninggalkan makna penulis mencoba menulis buku dengan gayanya yang funky, gaul, trendi, narsis namun tetap spiritualis.

Buku ini akan memprovokasi diri Anda menjadi "Gila". Bukan hanya Anda, namun banyak orang akan merasa tergila-gila karena buku ini mampu memprovokasi Anda sehingga kehidupan Anda berubah 180 derajat seperti apa yang penulis alami, yakni menjadi lebih spektakuler. Buku ini akan meracuni pikiran Anda untuk memiliki paradigma dan kebiasaan yang mungkin sama sekali asing bagi Anda karena Anda akan belajar:



  • Bagaimana merencanakan kematian Anda langkah demi langkah sehingga Anda lebih memilih mati.


  • Bagaimana agar Anda bisa mengidap dan terinfeksi PESIMIS alias PEnyakit SI MISkin.


  • Bagaimana agar Anda menjadi orang yang tidak baik dalam keseharian. + Bagaimana agar Anda tidak lagi mencium tangan orangtua Anda.


  • Bagaimana menjadi teroris andal dan menggunakan bom yang paling berbahaya di dunia.


  • Serta cara-cara provokatif dan membuat Anda jauh lebih SPEKTAKULER daripada sebelumnya.

Dengan buku ini Anda akan dibuat menyesal seumur hidup karena telah membaca buku ini. Bukan apa-apa, tapi mengapa buku ini harus hadir saat ini bukan dari dulu sehingga bisa menerapkan ide-ide ini sejak lama dan jauh lebih sukses pada saat ini. So segera dapatkan buku ini yang ASLI di toko-toko buku terdekat.

08 July 2010

Haruskah Sekolah Yang Tinggi Jika Ingin Sukses...?


Pertanyaan diatas mungkin masih banyak tersimpan dalam benak kita, bahwa ukuran kesuksesan seseorang sangat dipengaruhi oleh latar belakang pendidikannya. Padahal berdasarkan hasil penelitian beberapa lembaga dapat disimpulkan bahwa jumlah prosentase pengangguran dari lulusan sarjana jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan prosentase pengangguran dari lulusan sekolah menengah.

Siapa yang tidak kenal dengan Robert. T. Kiyosaki, seorang milyuder keturunan Jepang dan juga seorang penulis yang cukup produktif. Ia mungkin memang layak untuk dikecam bagi sebagian orang yang masih mempercayai institusi pendidikan formal. Betapa tidak, ia dengan sangat telanjang menyatakan bahwa pendidikan formal selamanya tidak akan pernah menciptakan seorang untuk menjadi kaya. Lebih lanjut, ia secara terang-terangan menyarankan agar kita tidak membiarkan anak-anak kita tersentuh dan terlibat jauh dengan sistem pendidikan konvensional yang cenderung konservatif.
Robert T. Kiyosaki memang memiliki sejumlah pengalaman unik, yang melandasinya untuk menarik kesimpulan tersebut. Didalam salah satu bukunya, Rich Dad, Poor Dad, ia mencoba membandingkan dua orang yang dianggap sebagai ayahnya. Ayahnya yang pertama (ayah kandungnya –pen) merupakan orang yang berlatar pendidikan tinggi. Namun, ternyata bekal keilmuannya yang sangat mumpuni itu tidak mampu menyelamatkannya dari jeratan hutang, karena kebutaannya dalam hal finansial.
Kondisi yang berbeda terjadi pada ayah yang keduanya (ayah dari sahabatnya, yang sudah dianggapnya sebagai ayah kandungnya sendiri –pen). Meski hanya mengeyam pendidikan menengah, namun dengan kemampuannya, yang disebut oleh Robert sebagai melek finansial ini, justru menjadikannya seorang yang kaya raya. Ia memutar dan mengelola uang secara piawai.
Robert mungkin terkesan terlalu menyederhanakan masalah, saat ia coba untuk mengkorelasikan latar belakang pendidikan formal dengan pemberdayaan finansial seseorang. Namun, bisa jadi hal ini menjadi poin penting yang ingin diungkapkannya, dan ternyata tidak sesederhana yang kita fikirkan.
Ini tak lain adalah soal ide dan kreatifitas, yang sering kali tidak mendapat ruang yang cukup luas pengembangannya di institusi pendidikan formal. Penulis, dan juga mungkin Anda, sering merasakan bahwa institusi pendidikan formal lebih mirip sebagai penjara, bahkan mungkin lebih menakutkan lagi.
Sebuah anekdot mengatakan, di penjara kondisinya masih jauh lebih baik, karena disana Anda tidak diwajibkan untuk membaca dan membeli buku-buku yang dikarang atau dimiliki oleh para sipir penjara. Sedangkan yang terjadi dikampus adalah sebaliknya. Para dosen, dengan kuasa otoratifnya, seringkali memaksakan kepada mahasiswanya untuk membeli dan membaca buku-buku karangannya.
Kita pun merasakan bahwa sebagian besar waktu yang dihabiskan di institusi pendidikan formal (sekolah, kampus, dsb) lebih banyak dialokasikan untuk merangsang otak kiri, bagian otak yang kita pergunakan untuk berhitung, menganalisis dan fungsi berfikir rutin lainnya, sehingga bagian ini jauh lebih berkembang dibandingkan dengan otak kanan. Tak heran jika otak kanan kita –yang lebih banyak berfungsi sebagai pabrik kreatifitas, menjadi tumpul.
Hari demi hari, otak kita selalu disuguhi dengan teori yang telah siap saji, mapan, juga pemikiran-pemikiran para pakar yang sesungguhnya telah usang, seperti Teori Evolusi Darwin yang telah kehilangan daya dukung ilmiahnya, dan masih banyak lagi. Kampus ataupun sekolah bisa jadi merupakan tempat yang paling dihindari oleh para pemikir kreatif, seperti Thomas A. Edison
Selayaknya, kampus dan sekolah menjadi ajang pesta gagasan baru setiap hari. Tak perlu menyita waktu banyak, cukup 15 menit saja para mahasiswa atau murid dipersilahkan untuk melakukan presentasi dan analisi kritisnya mengenai teori-teori dari para pakar, atau bahkan biarkan mereka mensintesis teorinya sendiri.
Gagasan yang keluar dari mereka barangkali terkesan janggal, aneh, bahkan mungkin tak masuk akal. Biarkan saja, karena tidak menutup kemungkinan, suatu saat pemikiran-pemikiran semacam itulah yang akan mempengaruhi perkembangan kita.
Bukankah ide untuk menggunakan nuklir untuk terapi kesehatan terasa aneh? Atau gagasan membangun jalan layang dengan pondasi menyerupai ceker ayam di daerah berpasir tidak tergolong biasa? Bahkan, ide untuk memproses ketela menjadi bahan bakar adalah sebuah refleksi yang memberikan fakta-fakta pada kita bahwa kreatifitas yang mendapat ruang dan kesempatan yang cukup luas untuk mewujudkan eksistensinya, adalah keniscayaan dalam belajar.
Sebagaimana Albert Einstein mengatakan “ Semangat tinggi akan selalu mendapat perlawanan keras dari pemikiran biasa-biasa saja.”

25 June 2010

Ingin Jadi Boss....?

Anda mulai panas? Anda pikir Anda sudah mempunyai apa yang diperlukan untuk menjadi seorang wiraswastawan? Anda sudah baca semua kisah sukses tentang orang lain dan itu membuat anda ”kepanasan”? Benar, pembaca, kalau itu terjadi, tiba saatnya untuk menjadi boss bagi diri Anda sendiri. Tapi, apakah Anda sudah siap meninggalkan pekerjaan yang bagus dan nyaman dengan gaji bulanan, kantor modern, sekretaris yang efisien, dan perasaan aman yang datang pada saat anda bekerja untuk sebuah organisasi yang mapan?
Seorang teman yang telah bertahun-tahun bekerja pada perusahaan penerbangan nasional terbesar, dengan ribuan staf, gaji jutaan, fasilitas lengkap, tiba-tiba saja memutuskan keluar dan berwirausaha. Kata-kata yang pertama diterimanya adalah,
”Apakah kamu gila?”, ….”Kamu menghancurkan sebuah karir yang menjanjikan”…..dan caci maki lainnya. Belum lagi perasaan anak-istri, orangtua dan saudara lainnya yang tidak bisa berucap...
Diperlukan keberanian besar untuk menulis surat pengunduran diri. Masih yakinkah Anda mempunyai segala sesuatu yang akan mengantarkan Anda menjadi seorang wiraswastawan sukses? Lalu apa yang akan Anda kerjakan? Peraturan pertama kewirausahaan, latihlah diri Anda untuk melihat kekosongan atau celah di pasar, lalu mengisinya. Lihatlah sekeliling Anda.
Lihatlah orang di jalanan, mereka yang duduk di belakang mesin jahit, pelayanan apa yang akan dia berikan? Lihatlah wanita perempuan penjual sate ayam di dekat penginapan murah itu, mengapa ia pilih lokasi itu? Bagaimana dengan hotel baru di jalan utama itu, mengapa bisa begitu sukses? Bagaimana dengan orang yang bekerja di bagian komputer itu bisa sangat sukses dalam bisnis program perangkat lunaknya sendiri?
Ada satu jawaban singkat untuk semua pertanyaan ini: bisnis ini eksis karena ada yang membutuhkan mereka. Tidak peduli apakah Anda berusaha dengan paha ayam, rumah makan bagus atau website. Atau, apakah anda berbicara tentang putaran harian Rp100.000 atau Rp.100.000.000. Dari mulai Tanah Abang – Jakarta Pusat, Glodok – Jakarta Pusat, bahkan daerah Sawangan, Depok Privinsi jawa Barat, prinsipnya sama:
  • Keberhasilan dalam bisnis
  • Bekerja dengan prinsip
  • Menemukan sebuah kekosongan
  • Dan mengisinya!
Ketika dunia laki-laki digemparkan dengan ditemukannya pil biru Viagra yang sebenarnya adalah obat pemacu jantung, tapi kemudian jadi pemacu organ kejantanan pria, beberapa tahun lalu serentak seluruh dunia mempublikasikannya (ingat, Viagra tidak pernah beriklan di media manapun). Hasilnya, Viagra menjadi product of the year dan menghasilkan miliaran dollar bagi penemunya.
Kasus Viagra di dunia, rupanya memberikan inspirasi bagi Simon Jonathan. Setelah sebelumnya sukses melahirkan Extra Joss, yang menghasilkan ratusan miliar, kemudian muncullah Irex yang kurang lebih sama fungsinya dengan Viagra. Dengan tag line ”Kado Ulang Tahun Mama”, dan dikemas dengan iklan yang diperankan oleh laki-laki kurus kering dan loyo, tiba-tiba menjadi perkasa setelah meminum Irex, hasilnya, produk ini meledak di pasaran. Ya, mereka jeli melihat peluang, kekosongan dan mengisinya.
Lalu mengapa bukan Anda yang melakukan ini? Jika Anda yang pertama menawarkan kepada publik sesuatu yang dibutuhkan publik dan tidak didapatkan dari orang lain, atau jika Anda berhasil mengantisipasi sebuah kebutuhan di masa depan, Anda memiliki sebuah kesempatan bagus untuk menjadi kaya. Sampai saat adanya kompetisi, Anda akan memiliki semua pasar itu sendirian.
Sejarah memberikan banyak contoh wiraswastawan yang menjadi sukses dengan memenuhi atau mengantisipasi kebutuhan akan produk baru. Isaac Merit Singer memproduksi mesin jahit yang cocok untuk bekerja di ruang terbatas, bahkan di dalam kamar sekalipun. Henry Ford memakai metode jalur perakitan untuk memproduksi mobil yang bisa dibeli orang biasa. George Eastman melihat kebutuhan akan kamera kecil yang bisa dibawa-bawa. Ray Krock dari Mc Donald melihat potensi usaha waralaba makanan cepat saji.
Darimana datangnya gagasan-gagasan seperti itu? Ada tiga macam sumber gagasan.
Pertama, pekerjaan Anda. Pekerjaan yang sudah Anda kerjakan bisa menjadi sebuah potensi sumber gagasan, Karena disitulah naluri bisnis Anda sudah dikembangkan.
Kedua, hobi atau minat Anda di luar pekerjaan, karena itu adalah sebuah wilayah lain dimana Anda memiliki suatu perasaan alamiah.
Sumber ketiga, adalah apa yang sering disebut orang sebagai ”observasi pejalan kaki”, atau mengenali sebuah peluang melalui suatu perjumpaan biasa, atau suatu insiden dalam kehidupan sehari-hari Anda.
Kalau Anda yang pertama, maka Anda tidak harus brilian. Nanti Anda akan memiliki waktu untuk mengembangkan dan memperbaiki segala sesuatu yang pemah Anda lakukan. Tapi ketika yang lain mulai berkompetisi dengan Anda, maka Anda harus menjadi yang terbaik.
Bekerja Keras
Nasib seorang wiraswastawan tidak mudah. Anda harus bekerja keras. Namun, karena Anda bekerja disebagian besar waktu Anda, pasti ada harga yang harus dibayar. Korban pertama adalah kehidupan sosial Anda. Waktu untuk berkencan, untuk keluarga, bahkan untuk bersenang-sengang tidak akan anda miliki pada masa-masa awal menjalankan bisnis anda.. Bisa-bisa ini menjadi sebuah kehidupan yang sunyi.
Dalam keadaan seperti ini Anda sangat beruntung apabila memiliki kekasih atau seorang istri yang setia menemani dalam suka maupun duka. Karena menjadi seorang wirausahawan juga adalah masalah daya tahan. Seperti mendung di musim hujan. Setelah hujan pun turun, langit akan menjadi cerah kembali.
Ada kompensasi. Semakin keras Anda bekerja, maka Anda akan semakin beruntung. Kami punya rekan, namanya Apiko Joko Mulyono. Dia, ”cuma” reporter di tabloid keluarga muslim, Fikri namanya. Sebagai employee — kalau mengikuti teori kuadran Robert T. Kiyosaki – berkat dorongan kami, dan ”keahlian interpersonalnya”, berkomunikasi, ia kami desak menjadi jurnalis ”semi-bisnis” dalam arti, memfungsikan ketrampilan jurnalistik dan lobbynya untuk menulis soft advertorial. Meski awalnya agak ogah-ogahan, ia memula peran-peran semacam copywriter, penulis artikel soft advertorial di tabloidnya (maksudnya: rubrik bernuansa promotif, dengan dua macam kompensasi: penjualan langsung dalam jumlah minimal tertentu, atau semi-iklan). Bung Apiko, meskipun masih sayang profesi jurnalistiknya, mulai menjalankan tugas barunya.
Hasilnya? Luar biasa untuk reporter yang sepanjang empat tahunan bekerja, murni sebagai jurnalis. Apiko berhasil mencapai targetnya. Ia memang bekerja keras, dan agak mengorbankan waktunya untuk keluarga. Bukan itu saja. Ia ”tebal muka” dicibiri sebagai ”jurnalis matre” (materialis, Pen.), karena artikelnya kian selektif pada isu-isu yang ”bergizi” alias bisa menghasilkan ”penjualan langsung” ataupun ”semi advertorial”. Akibat lanjutnya, bisa ditebak. Dari ”main-main” jadi serius. Bossnya, pemimpin perusahaan tabloid Fikri, malah menargetkan jumlah tertentu perminggunya harus ia capai. target itu, tercapai, bahkan beberapa kali terlampaui. Apa yang ia kerjakan, semua orang di perusahaannya tahu. Meski pun berisiko dilecehkan, Apiko tahan banting. The show must go on. Apa yang dikerjakannya, menginspirasi unit bisnis lainnya di bawah payung holding yang sama.
”Syukur, istri saya sangat pengertian. Untuk kerja keras itu, saya bisa menabung dengan nilai yang lumayan dibanding rekan selevel saya. Saya bisa membeli sepeda motor secara tunai, dalam tahun kedua saya bekerja. Itu sesuatu yang tidak saya bayangkan sama sekali, bahwa saya mampu membelinya.” Itulah Apiko, yang karena masih sayang pada profesi jurnalistiknya, mengaku baru menggunakan belum separuh dari potensi enterprenership yang ada dalam dirinya.
”Seseorang yang bekerja 16 jam sehari akan sampai ke tempat yang ingin dicapainya dua kali lebih cepat daripada orang yang bekerja 8 jam sehari.” David Ogilvy
Ketekunan
Jaques Cousteau, penyelidik, penemu dan ahli lingkungan dalam sebuah wawancara dengan Eugene Grisham penulis buku Achievement Factors dalam sebuah wawancara di atas sebuah jet carteran menuju Atlanta, mengungkapkan pendapat menarik. Kami kutip untuk Anda. ”Bagaimana Anda bisa mengerjakan semua itu?” Cousteau terdiam beberapa saat, lalu menjawab.
”Saya keras kepala – kalau saya punya suatu maksud di kepala saya…saya membuat daftar hal-hal untuk main-main: Amazon, Haiti, kapal Angina. Saya mencoba, dan saya tidak punya uangnya. Saya mencoba lagi, dan saya tidak dapat uangnya, dan setelah sepuluh tahun saya mendapatkannya.”
Dengan bijaksana, dengan penuh tekat dan ketekunan, selalu mengejar apa yang ia inginkan, kadang cepat, kadang-kadang pelan, ia telah mengalami kemenangan-kemenangan. Pada tahun 1943, tabung oxygen (Aqualung) yang ia kembangkan dengan Emile Gagnan, memberi kesempatan petualangan di bawah air, membuka dunia di bawah air untuk berjuta-juta penyelam scuba. Lalu ia kembangkan keterampilan sebagai seorang ahli fotografi di bawah air, dan pada tahun 1956, ia menangkan Oscar untuk The Silent World. Sembilan tahun kemudian ia sekali lagi memenangkan oscar untuk World Without Sun. Saat ini usianya 80-an. Dan kakek Cousteau masih bekerja, masih memeriksa hal-hal yang ia catat dalam daftarnya, menyusun daftar, lalu mengeksekusi satu persatu daftar targetnya.
Fokus
Logika ”focusing”, meminjam fenomena matahari. Mahakarya Tuhan ini, sumber energi yang amat kuat, yang setiap jamnya menyinari bumi dengan jutaan kilowatt energi. Siapa pun, bisa ”mandi matahari” berjam-jam dengan risiko yang ringan.
Bagaimana dengan laser? Seberkas sinarnya, adalah energi lemah. Ia hanya membutuhkan beberapa kilowatt energi tetapi bisa difokuskan menjadi sebuah pancaran cahaya yang koheren. Dari seberkas cahaya laser, temuan ilmuwan bisa menggunakannya untuk dari memotong baja sampai mematikan sel kanker.
Beralih pada perbincangan sebuah usaha. Anda bisa menciptakan efek yang sama: sebuah kemampuan kuat laksana laser untuk mendominasi sebuah pasar. Itulah yang kami maksud sebagai ”tindakan memfokuskan”.
Ketika sebuah usaha menjadi tidak fokus, ia akan kehilangan kekuatannya. Usaha itu menjadi seperti matahari, menyebarkan energinya terlalu banyak produk, di pasar yang terlalu luas. Konsentrasi, kemampuan untuk memberikan perhatian penuh kepada tugas yang dihadapi, dan dalam jangka panjang, berkonsentrasi pada suatu karier, merupakan satu segi dari fokus. Tetapi bukan hanya itu. Segi lainnya, intensitas. Intensitas melibatkan kemampuan untuk menyalurkan sejumlah besar tenaga pada tugas yang dihadapi. Menjalankannya sebagai kebiasaan, akan meningkatkan karier Anda. Secara analog, fokus mempunyai pengaruh yang sama terhadap pekerjaan seseorang, bak lensa pembesar yang dipegang di atas sehelai kertas pada hari yang cerah. Memegang lensa dengan sudut yang tepat, membuat sinar-sinar berkonsentrasi pada satu titik, sanggup membakar kertas itu.
Prioritas, masuk dalam gagasan fokus. Jangan segan-segan mengubah dan menaruh yang paling penting sebagai nomor satu jika sesuatu yang tak terduga muncul. Bekerjalah atas dasar prioritas.
Tahukah Anda, apa rahasia nomor satu sukses? Prioritas. Helen Gurley Brown.
Tentukanlah apa prioritas puncak dalam pekerjaan dengan berpikir secara cermat untuk apa perusahaan mempekerjakan Anda. Banyak orang membuat kesalahan dengan bekerja keras untuk tiap tugas yang mereka hadapi, tanpa atau dengan sedikit sekali memperhitungkan pentingnya tugas-tugas itu. Pada akhir hari, mereka akan sangat kelelahan, sambil memuji diri sendiri karena semua pekerjaan sudah diselesaikan. Sayangnya, ada saja yang tanpa sadar sudah membelakangkan pekerjaan penting (important) dan mendesak (urgent). Penting saja, mungkin bisa saja bukan di uturan teratas, tapi urgent, sesuatu yang terkait dengan deadline, yang tak bisa tidak, ia didahulukan atau sesuatu yang buruk menghadangnya.
Letakkanlah surat-surat, memo-memo dan peringatan-peringatan tentang semua tugas lainnya yang menunggu dalam map-map dengan tanda prioritas A, B, dan C.
Alan Lakein, Konsultan Manajemen Waktu
Membahas soal fokus, bisa kita mengutip pendapat Eugene Grisham dalam Achievement Factor, buku best seller dunia itu. Ia bercerita tentang faktor-faktor sukses hasil wawancara bertahun-tahun dengan tokoh-tokoh sukses dunia. Kesimpulan buku itu cuma satu: “Untuk sukses besar dalam suatu bidang, apapun bidangnya, dibutuhkan waktu setidaknya sepuluh tahun dengan tetap berfokus pada bidang tersebut.”
Kami yakin benar dengan kesimpulan buku itu. Kami punya bukti, seorang yang cukup kami kenal, sejak lulus SMA, hidup dari berdagang dan tak pemah berpindah-pindah bidang usaha kecuali pada produk rumah tangga yang sangat digemari kaum ibu. Kenyataannya, tak sampai sepuluh tahun, ia sukses di bidang yang digelutinya. Itulah kekuatan fokus.
Bak air yang menetesi sebuah batu, setetes demi setetes; hari berganti hari, tahun berganti tahun, pada saatnya, kita akan terkaget-kaget melihat kenyataan bahwa batu tersebut telah menjadi cekung hanya karena tetesan air.